SEGERA DAPATKAN HADIAH LANGSUNG PASTI ! BUKAN UNDIAN ATAU MLM, TERTARIK ? HUB : [021-68051819]

03 November 2008

KUTUKAN PENGETAHUAN !

Anda mungkin pernah mendengar seorang pakar yang berbicara di sebuah media massa. Dia pandai sekali. Bergelar professor dan sudah menulis 10 buku. Namun pemaparannya sungguh tidak dimengerti oleh kita. Atau anda ingat ! waktu kuliah, ada seorang Dosen anda yang sudah belajar ke Amerika, Inggris dan Jepang. Sudah banyak pula literatur yang ditulis. Jelas dia pandai sekali. Namun ketika di kelas anda sering tertidur karena tidak memahami kuliahnya. "Omong apa sih dia," gumam anda ketika anda mengikuti kuliahnya..

Atau pada kesempatan lain anda pernah bertemu dengan bos/pimpinan manajemen yang berbicara dengan banyak kosa kata dan istilah-istilah yang tidak umum. Struktur kalimatnya juga rumit. Seperti mereka berkata, "Kita harus menyatukan persepsi pengetahuan kita dan memperbaiki kinerja perusahaan untuk mencapai titik kulminasi..." dan lainnya.

Kalau anda perhatikan kenapa hal itu bisa terjadi ? Adakah yang salah pada teknik komunikasinya di sini ? Ya, ini semua terjadi karena 'kutukan pengetahuan' atau 'the curse of knowledge'. Ketika anda mengetahui sesuatu secara keseluruhan dan anda ingin menjelaskan hal ini kepada orang lain seperti mahasiswa, bawahan, pemirsa TV, anda menganggap mereka juga punya pengetahuan dan latar belakang yang sama dengan anda. Sehingga anda menjelaskan dengan kosa kata dan istilah yang menurut anda wajar, tapi bagi mereka hal ini sangat membingungkan, baru tahu atau anda baru sadar??? sehingga seringkali untuk menutup kelemahan mereka ini kadangkala mereka berpura-pura mengerti dan sebagai akibat dari hal ini maka maksud apapun yang akan kita sampaikan tentunya tidak akan berhasil 100% belum lagi faktor-faktor lain yang mempengaruhi kondisi mereka pada saat itu...
Saya sering mengajar, saya sering juga memberikan arahan kepada rekan-rekan dan karyawan saya pada saat meeting mingguan, Ini adalah hal yang selalu saya coba hindari, Saya mengganggap mereka tidak punya pengetahuan dan latar belakang yang sama dengan saya. Kareanya Saya mencoba menceritakan dengan kosa kata dan struktur kalimat yang sederhana dengan maksud supaya mereka mudah memahaminya...!! ini yang paling penting kan..???

Jadi para pimpinan, para pengajar alangkah baiknya untuk menghilangkan asumsi bahwa pendengar mempunyai latar belakang dan pengetahuan yang sama. Dengan ini kita bisa menghindari kutukan pengetahuan atau 'the curse of knowledge'. Dan selalu mencoba berbicara dalam bahasa yang sama dengan audience kita.


Salam Sukses !

Erasmus Santoso.

Sebuah Ajakan Sosial untuk Ber-Usaha Mandiri, Copy Link dibawah ke Website Anda !

<a href="http://ekomeister.blogspot.com/2008/11/ayobangun-usaha-mandiri.html"><img src="http://ekomeister24.googlepages.com/USHAMANDIRI.png" width="125" height="43" border="0" /></a>

Terima Kasih atas Partisipasinya !

Untuk Mendapatkan Tips Terbaru Otomatis ke Inbox Email Anda, Silahkan Masukkan Email ke dalam Form yang ada di Bawah ini :

Masukkan Email Anda :



Artikel dibawah Juga Wajib dibaca :



1 comments:

Anonim mengatakan...

I had to do as she said unwillingly. links of london pendants When I saw the, I found that I was greatly attracted by it. It cheap links of london pendants Flutter & Wow Silver Bracelet. It was said that the name came from a play called Wow and Flutter. cheap links of london pendants The true silver bracelet featured two asymmetrical, links london pendants nucleus-shaped cages playfully killing from unique spirit shaped links. links of london pendants uk I genuinely respected the designer who had such inspiration. I had to admit that I cheap links of london chains liked the Links of London Flutter & Wow Silver Bracelet very much.

Posting Komentar