Untuk ilustrasi maka saya akan bercerita mengenai seseorang yang boleh dibilang sedang berada diambang kematian, ini adalah sebuah cerita tentang orang yang mendapatkan penyakit yang fatal, yang pasti dia akan mati, ’terminal sickness’. Setiap orang yang mengetahui dirinya mendapat penyakit yang pasti membawa kematian baik itu divonis 6 bulan, 1 tahun atau 4 tahun, akan mengalami 5 fase perubahan dalam hidupnya.
Ada 5 fase penerimaan dari orang yang tahu dia akan segera meninggal. Fase 1 ketika dia mendengar bahwa dia mendapat penyakit yang tidak dapat disembuhkan adalah fase (1)‘Denial’ (penolakan). “Saya tidak mungkin mengalami hal ini. Ini pasti pemeriksaannya yang salah”. Jadi dia ’Deny’ menolak berita ini, Dia menganggap hal ini tidak mungkin.
Fase yang ke-2 setelah melewati fase ’Denial’, dia akan melalui fase (2)’Anger’, (Marah), Marah, Jengkel. Marah-marah terus. ”Gimana sih ? Nggak mungkin. Mengapa kok begini ? Jangan-jangan salah obatnya. Jangan-jangan...” .
Setelah melewati fase Marah, dia akan melalui fase yang ke-(3), ’Bargaining’. Dia akan mulai melakukan ’Bargaining’, menawar dengan dokter. ”Gimana dok, kalau saya pakai obat ini ? Apakah bisa memperpanjang hidup saya ? Kalau pakai seperti ini bisa tambah 7 tahun lagi ?”
Masa bargaining lewat, tetapi tetap tidak ada salurannya dia akan mengalami masa (4)’Depression’, Terjadi depresi berat. ”Wah saya akan mati. Hidup ini susah. Ah, aku mau bunuh diri saja. Atau tak usah makan saja. Biarkan mati lebih cepat. Tok akan sama-sama mati.”
Dan yang terakhir dia akan mengalami fase (5)’Acceptance’ atau menerima apa adanya. Jadi setelah sekian waktu, dia melewati masa ‘Denial’ (penolakan), ‘Anger’ (marah), ‘Bargaining’ (menawar), ‘Depression’ (depresi) maka terakhir yang kelima disebut dengan fase ‘Acceptance’, penerimaan. Dia akan menerima. “Saya mungkin tidak bisa hidup lebih lama, mungkin sisa 2 - 3 tahun lagi. Alangkah indahnya kalau saya masih bisa menikmati waktu-waktu terakhir ini dengan cara yang baik. Dan saya menerima keadaan ini semua seperti apa adanya.”
Sebenarnya ini bukan hanya berlaku untuk orang yang akan meninggal saja, tapi untuk apapun dalam kehidupan kita yang perubahannya drastis : Baik orang yang bisnisnya tiba-tiba bangkrut, orang yang kehilangan orang yang dicintainya, ataupun perubahan lain dalam kehidupan kita yang sifatnya drastis dan “tidak terprediksi sebelumnya” dan pada saat itu kita belum siap menghadapinya.
Yang penting adalah bagaimana kita bisa lebih cepat masuk pada fase 5 dan mulai lagi melakukan sesuatu yang berguna untuk membuat sisa hidup kita menjadi lebih berarti, bukankah hidup dan waktu akan terus berjalan ???
Fase yang ke-2 setelah melewati fase ’Denial’, dia akan melalui fase (2)’Anger’, (Marah), Marah, Jengkel. Marah-marah terus. ”Gimana sih ? Nggak mungkin. Mengapa kok begini ? Jangan-jangan salah obatnya. Jangan-jangan...” .
Setelah melewati fase Marah, dia akan melalui fase yang ke-(3), ’Bargaining’. Dia akan mulai melakukan ’Bargaining’, menawar dengan dokter. ”Gimana dok, kalau saya pakai obat ini ? Apakah bisa memperpanjang hidup saya ? Kalau pakai seperti ini bisa tambah 7 tahun lagi ?”
Masa bargaining lewat, tetapi tetap tidak ada salurannya dia akan mengalami masa (4)’Depression’, Terjadi depresi berat. ”Wah saya akan mati. Hidup ini susah. Ah, aku mau bunuh diri saja. Atau tak usah makan saja. Biarkan mati lebih cepat. Tok akan sama-sama mati.”
Dan yang terakhir dia akan mengalami fase (5)’Acceptance’ atau menerima apa adanya. Jadi setelah sekian waktu, dia melewati masa ‘Denial’ (penolakan), ‘Anger’ (marah), ‘Bargaining’ (menawar), ‘Depression’ (depresi) maka terakhir yang kelima disebut dengan fase ‘Acceptance’, penerimaan. Dia akan menerima. “Saya mungkin tidak bisa hidup lebih lama, mungkin sisa 2 - 3 tahun lagi. Alangkah indahnya kalau saya masih bisa menikmati waktu-waktu terakhir ini dengan cara yang baik. Dan saya menerima keadaan ini semua seperti apa adanya.”
Sebenarnya ini bukan hanya berlaku untuk orang yang akan meninggal saja, tapi untuk apapun dalam kehidupan kita yang perubahannya drastis : Baik orang yang bisnisnya tiba-tiba bangkrut, orang yang kehilangan orang yang dicintainya, ataupun perubahan lain dalam kehidupan kita yang sifatnya drastis dan “tidak terprediksi sebelumnya” dan pada saat itu kita belum siap menghadapinya.
Yang penting adalah bagaimana kita bisa lebih cepat masuk pada fase 5 dan mulai lagi melakukan sesuatu yang berguna untuk membuat sisa hidup kita menjadi lebih berarti, bukankah hidup dan waktu akan terus berjalan ???
SALAM SUKSES !
Untuk Mendapatkan Tips Terbaru Otomatis ke Inbox Email Anda, Silahkan Masukkan Email ke dalam Form yang ada di Bawah ini :
0 comments:
Posting Komentar